Senin, 25 Agustus 2008

Observasi Lapangan IOAA Terpaksa Diulang

BANDUNG, JUMAT- Kekhawatiran anomali cuaca akan menggangu lomba observasi lapangan dan analasis data dalam Olimpiade Internasional Astronomi dan Astrophysic atau IOAA II di Bandung, terjadi. Sesi peneropongan dan pemotretan bintang pada hari Kamis (21/8) malam dihentikan dan dilanjutkan pada Jumat (22/8) malam ini.

Menurut Ketua tim Pembuatan Soal IOAA II, Dr. Hakim Malasan, Jumat (22/8), di Bandung, lomba observasi lapangan yang terdiri dari peneropongan dan pemotretan bintang dihentikan sekitar pukul 22.00. Saat itu, langit mulai gelap, sehingga tidak memungkinkan melakukan aktivitas peneropongan dan pemotretan bintang.

Oleh kare na itu, untuk membuatnya seobyektif mungkin, panitia terpaksa menghentikan lomba dan melanjutkan keesokan harinya. Namun, sesi ini hanya untuk lomba observasi lapangan menggunakan teropong dan kamera. Untuk observasi mata telanjang, tidak perlu peng ulangan. Saat observasi mata telanjang dilakukan, langit belum gelap sehingga bintang masih bisa diamati.

Hakim mengatakan, observasi ulangan dilakukan pukul 20.00 malam ini. Ia berharap cuaca mendukung untuk melakukan pemotretan dan peneropongan di langit lintang selatan. Peraturannya sama dengan sebelumnya, peserta diberi waktu observasi lapangan selama 20 menit.

"Tidak ada protes dari peserta, karena mereka memahami keterbatasan ini. Mereka tidak keberatan ketika pertandingan dihentikan dan dilakukan keesokan harinya, katanya," katanya.

IOAA II diikuti 95 siswa setingkat sekolah menengah atas perwakilan 24 negara di seluruh dunia. Beberapa negara maju dalam astronomi dan astrophysic yang mengirimkan wakilnya antara lain China, India, dan Thailand. Namun, hadir pula wakil negara berkembang seperti Myanmar, Bangladesh, dan Brazil.

0 komentar:

 
© 2008 *By Templates para Você*