Sabtu, 16 Agustus 2008

Tungku Sekam Padi Alternatif Pengganti BBM

BOGOR, KAMIS - Institut Pertanian Bogor (IPB) membagikan 200 tungku sekam padi bagi 16 desa di sekitar kampus, untuk mengantisipasi makin tingginya harga bahan bakar minyak (BBM). Ketua tim peneliti tungku sekam IPB, Dr Irzaman mengatakan tungku sekam padi dapat menjadi alternatif pengganti kompor minyak tanah maupun kompor gas karena persediaan bahan bakar tersebut makin menipis dan harganya makin mahal.

"Sasaran penggunaan tungku sekam ini adalah desa-desa lumbung padi, dengan pertimbangan pasok sekam padi melimpah," kata Irzaman yang juga Ketua Departemen Fisika, FMIPA IPB tersebut, dalam penyerahan tungku sekam padi di Desa Petir, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Kamis (14/8). IPB membuat 1.100 buah tungku dalam program padat karya yang digelar pada 14 Juli hingga 14 Agustus dan diikuti 21 peserta dari tujuh desa sekitar IPB dan Tasikmalaya.

Irzaman mengatakan, dibandingkan minyak tanah dan gas, tungku dengan bahan bakar sekam padi jauh lebih murah. Untuk proses memasak selama 9-12 jam diperlukan tiga karung sekam yang dijual dengan harga Rp3.000 per karung isi 10 kg. Nilai energi sekam memang lebih rendah dibanding briket batu bara muda yang mengandung energi 5.500 kkal/kg, minyak tanah 8.900 kkal/liter, dan elpiji 11.900 kkal/kg. Sedangkan panas pembakaran sekam hanya 3.300 kkal/kg.

Meski demikian, sekam dapat menghasilkan panas dan efisiensi energi yang cukup signifikan sebagai pengganti minyak tanah maupun gas. Berdasar hasil penelitian FMIPA, untuk mendidihkan enam liter air dengan menggunakan sekam padi diperlukan waktu 12-18 menit dengan biaya Rp300 sedangkan dengan menggunakan gas diperlukan waktu 11 menit dengan biaya Rp500 dan minyak tanah selama 25 menit dengan biaya Rp350.

Selain itu, hasil pembakaran sekam padi berupa abu dapat digunakakan sebagai abu gosok maupun untuk pupuk, kata dia. Salah satu kelemahan tungku sekam padi adalah asap yang dihasilkan.

"Namun asap bisa dikurangi jika sekam dijemur hingga kering terlebih dahulu karena 10 persen kandungan sekam adalah air. Saat ini kami juga tengah menguji penambahan cerobong pada tungku sehingga asap tidak ke mana-mana," katanya.

Ia menambahkan, dari 1100 tungku yang dibuat, 200 dibagikan kepada warga desa dan sisanya bisa dijual dengan harga Rp80.000 untuk tungku ukuran kecil, Rp150.000 ukuran sedang, dan Rp900.000 untuk tungku ukuran besar yang bisa digunakan oleh industri kecil.

"Untuk tungku ukuran besar ini, sudah banyak industri kecil yang memesan," kata Irzaman.

0 komentar:

 
© 2008 *By Templates para Você*