Rabu, 17 September 2008

Peneliti Dunia berupaya Pecahkan Kode Genetika Kentang


LIMA - Harga pangan dunia yang semakin melambung tinggi, dan ledakan jumlah penduduk membuat sebagian peneliti dunia berupaya membuat varietas baru tanaman pangan untuk mengatasi masalah ketahanan pangan di masa depan.

Sebanyak 13 peneliti dunia dari Selandia baru, seperti� dikutip dari Reuters, Minggu (14/9/2008), bekerja sama dengan peneliti Peru dan India untuk memecahkan kode genetika tanaman kentang, dalam upaya membuat varietas unggul.

Selama ini, kentang putih atau dalam bahasa latin dikenal Solanum tuberosum dikenal memiliki gen yang sulit dipecahkan. Kentang putih memiliki 12 kromosom dan 840 juta pasang DNA. Sebagai perbandingan, manusia memiliki 3 Miliar pasang DNA.

Kelompok peneliti yang tergabung dalam The Potato Genome Sequencing Consortium diperkirakan akan melakukan riset mereka hingga tahun 2010. Jika misteri gen Kentang terpecahkan, maka petani kentang dunia dapat menanam kentang yang tahan terhadap segala penyakit, suhu, dan memiliki produktivitas tinggi.

"Kami akan mendesain bibit yang lebih efektif setelah kita mengetahui kode genetika kentang," kata professor biologi Cayetano Heredia University, Gisella Orjeda. Peru dipilih sebagai tuan rumah penelitian karena tanaman kentang pertama kali ditemukan di pegunungan Andes Peru sekitar 8000 tahun lalu.

Kentang merupakan tanaman pangan ketiga terbesar yang dibutuhkan masyarakat dunia setelah gandum dan beras. Pada tahun 2008, PBB mencanangkan "International Year of the Potato" untuk mengatasi bertambahnya tingkat kelaparan. Saat ini China menjadi negara penanam kentang terbesar.

"Kentang tak hanya dibutuhkan saat ini saja, tetapi sejak lama kentang telah menjadi kebutuhan utama," kata Gisella. (mbs)

0 komentar:

 
© 2008 *By Templates para Você*