Sukses, Pendaratan Malam Pertama di Antartika

WELLINGTON, MINGGU - Seorang pilot berhasil mendaratkan pesawatnya di Antartika untuk pertama kalinya pada malam hari. Keberhasilan tersebut berkat bantuan kacamata malam.

Prestasi tersebut dilakukan pilot pesawat C-17 Globemaster milik Angkatan Udara AS yang terbang dari Christchurch, Selandia Baru. Pesawat mendarat mulus di pangkalan McMurdo Sound di daratan Antartika, Sabtu (13/9).

Penerbangan perintis ini disambut gembira karena membuka peluang untuk tetap membuka jalur penerbangan yang aman dari dan ke Antartika sepanjang tahun. Dengan bantuan kacamata malam, penerbangan tetap dapat dilakukan pada musim dingin kutub yang panjang dan pekat ketika Matahari menghilang selama berbulan-bulan.

Letkol Jim McGann, komandan Operation Deep Freeze yang berpangkalan di Selandia Baru, menggambarkan misi itu sebagai misi yang berbahaya. Menurutnya, penerbangan itu berisiko tinggi, namun lampu pesawat memantul dengan baik pada permukaan traffic cone, yang dipasang di sepanjang landas pacu. Traffic cone memendarkan cahaya dengan sangat efektif sebagai pemandu untuk menggantikan lampu landas pacu elektrik sangat sulit dipakai dalam cuaca yang luar biasa dingin.

"Alat penglihat malam itu sangat fantastik, landasan tampak jelas terlihat dan kami dapat melihatnya dari jarak tiga mil dan menyentuh landasan," kata McGann kepada Television New Zealand.

C-17 Globemaster dirancang sebagai pesawat yang mampu beroperasi di landas pacu yang pendek dan sempit. Jet angkut udara taktis ini juga dapat beroperasi di landas pacu yang tak rata dan dalam keadaan rusak. Hingga saat ini baru AU AS, Inggris, Australia dan Kanada yang mengoperasikan C-17.

Kepala Eksekutif Antartika Selandia Baru, Lou Samson, mengemukakan pendaratan malam hari membuka jalan bagi digelarnya riset yang lebih besar sepanjang tahun serta dilakukannya evakuasi medis yang aman. Penjemputan ilmuwan dan evakuasi medis tetap dapat dilakukan selama musim dingin.