
BANTUL - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sukses melakukan uji coba peluncuran roket di Pantai Pandansimo, Kecamatan Srandakan, Bantul, Minggu (9/12/2007). Dari 16 roket yang direncanakan, hanya satu yang gagal diluncurkan.
Sejak pukul 07.00 WIB masyarakat telah berduyun-duyun ke lokasi peluncuran. Antusiasme warga ini sempat memacetkan arus lalu lintas menuju lokasi. Ratusan siswa sekolah juga terlihat memadati lokasi. Pemkab Bantul memang memobilisasi siswa sekolah mulai dari SD hingga SMU untuk menyaksikan peluncuran roket oleh Lapan ini.
Kegiatan ini sebagai uji coba dan persiapan menjelang lomba roket yang akan digelar pada pertengahan tahun depan. Selain itu juga untuk mengenang keberhasilan Perhimpunan Roket Mahasiswa Indonesia (PRMI) yang berhasil meluncurkan dua buah roket di tempat yang sama sekira 44 tahun yang lalu.
Peluncuran roket ini dimulai tepat pukul 08.30. Sebenarnya ada 16 roket yang hendak diluncurkan. Masing-masing 14 roket jenis RUM (Roket Uji Muatan), Rudal Experemental (RX) 100 sebanyak dua buah dan Rogama yang merupakan duplikat roket PRMI juga dua buah.15 roket sukses diluncurkan, satu roket jenis RUM yang membawa muatan kamera gagal diluncurkan karena masalah teknis.
Kepala Lapan Adi Sadewo S mengatakan dunia antariksa Indonesia memang tertinggal karena dulu perhatian pemerintah dalam hal teknologi memang belum bagus. Hal inilah yang membuat Indonesia masih agak tertinggal dengan negara-negara maju lainnya, kendati sejak 44 tahun lalu Indonesia telah berhasil meluncurkan roket.
"Dulu ketika Pak Harto menjadi presiden fokusnya bukan pada dunia antariksa namun pada pembuatan pesawat. Kondisi inilah yang membuat kita agak tertinggal. Saat ini kita mulai mengejar ketertinggalan tersebut," terangnya.
Sementara itu Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan, Soewarto Hardhienata mengungkapkan sampai 2010 mendatang, Lapan akan memprogramkan akan membuat roket dengan diameter 52 cm. Roket ini memiliki jarak jangkau 300 kilometer. "Kita masih melakukan penelitian, arahnya memang untuk peluncuran satelit," jelasnya.
Sampai saat ini, Lapan telah berhasil mengembangkan roket tipe RX 250 dengan jarak luncur mencapai 53 kilometer. Akhir tahun ini ditargetkan bisa melakukan uji coba terhadap roket tipe 320 dengan jarak jangkau 80 kilometer. Bahan bakar roket-roket tersebut adalah hydroxyl terminated poly butadiena (HTPB), dan ammonium perklorat (AP) sebagai oksidator.
"Yang menonjol, tahun ini 80 persen dari bahan-bahan tersebut sudah bisa kita buat. Kedepan diharapkan bisa 100 persen," terangnya.
Menurut Soewarto sebenarnya bahan bakar roket ini tidak terlalu mahal. Namun demikian karena barang tersebut sangat strategis maka oleh negara-negara maju diproteksi peredarannya sehingga tidak mudah didapatkan. "Alhamdulillah kita sudah bisa mengembangkannya sendiri," terangnya.
Bupati Bantul Idham Samawi menyatakan roket adalah salah satu simbol teknologi. Roket bisa dijadikan sebagai senjata, namun menurutnya yang paling utama adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. "Kita siap jika kegiatan semacam ini bisa diselenggarakan setiap tahun di Bantul," terangnya.
Sementara itu Rektor UGM, Sudjarwadi mengatakan pihaknya akan memperhatikan serius peningkatan sumber daya manusia untuk penguasaan teknologi angkasa ini. Untuk itu pihaknya juga akan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang berkompeten guna mengembangkan teknologi ini.
(Ainun Nadjib / Sindo / mbs)
Senin, 10 Desember 2007
Lapan Sukses Luncurkan Roket
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar